Banjarmasin Tembus Tujuh Besar Most Livable City versi IAP

Banjarmasin, BBCom - Kabar menggembirakan datang dari Pemerintah kota Banjarmasin khususnya dari Walikota Ibnu Sina karena pada hari Selasa (30/01), kota Banjarmasin termasuk dalam tujuh kota kategori Most Livable City Index di atas rata-rata, dengan Indeks 65,1.
(Info Grafik mengenai Indonesia Most Livable City Index 2017/beritabanjarmasin.com)
Most Livable City Index adalah Indeks kenyamanan kota. Dengan karakter Kelokalan yang kuat dan preservasi karakteristik tradisional yang kental. Indeks yang dirilis oleh Ikatan Ahli Perencanaan Indonesia (IAP) di Kementerian Agraria dan Tata Ruang di Jakarta.
Kota-kota tersebut adalah Solo, Palembang, Balikpapan, Denpasar, Semarang, Tanggerang Selatan, Banjarmasin, Pekalongan, Bandung, Jogjakarta, Malang, Surabaya, Bogor, Palangka Raya, Jakarta,dan Manado.
IAP sudah memulai riset sejak tahun 2009 di 12 kota di Indonesia hingga pada tahun 2017 yang cakupannya sampai 19 provinsi dengan 26 kota se Indonesia. 
Dengan menggunakan konsep MLCI, konsep ini berbasiskan persepsi warga kota dengan melibatkan para expert dibidangnya dengan ukuran 29 sektor yang diuji seperti Fasilitas Kesehatan, Fasilitas Taman Kota, Kebersihan Kota dan lain sebagainya sehingga menjadi referensi tunggal kelayakan hunian Kota di Indonesia.
"Alhamdulillah ini kabar menggembirakan semoga Kota Banjarmasin kedepannya semakin nyaman untuk di huni, aman kotanya bahagia warganya." tutur Walikota kepada wartawan beritabanjarmasin.com.

"Banjarmasin patut bersyukur mampu menempatkan kotanya dilevel atas, tapi permasalahannya bukan disitu permasalahan sesungguhnya adalah membuktikan bahwa apa yang di rilis oleh IAP itu benar adanya." ungkap Akbar Rahman Pengamat Perkotaan.
Masih oleh Akbar yang juga kandidat doktor pada Saga University ia berpendapat kekuatan Banjarmasin dapat dilihat dari upaya Pemko untuk mengangkat kembali potensi kota 1000 sungai, ini adalah nilai kelokalan yang baik. Dan harus konsisten dijalankan.
"Kelemahan yang harus diatasi adalah masih kurangnya kesadaran warga kota dalam berdisiplin dan gaya hidup bersih. Kedepan tugas pemko mengedukasi warganya dan memberikan keteladanan terhadap permasalahan tersebut. Walaupun sekarang kelihatan lebih baik dari sebelumnya dengan adanya ruang-ruang publik di tengah kota dan taman-tamannya." pungkasnya.

http://www.beritabanjarmasin.com/2018/01/banjarmasin-tembus-tujuh-besar-most.html

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Banjir Banua Berlanjut, Pembangunan Berkelanjutan Terabaikan

Pemko Layani 335 Pengaduan Online, Akbar Rahman : Banyaknya Pengaduan Bukan Standar Baiknya Layanan Publik