Sondang dan RD, 2 Anak Bangsa Berprinsip
Bunuh diri, mundur konon sering
dilakukan oleh pejabat-pejabat di negara-negara Asia Timur, seperti
Korea dan Jepang, jika gagal atau malu atas skandal publik.
Tapi setidaknya, pekan-pekan terakhir ini, kita tersentak atas ke-kondang-an Sondang yang berani membakar diri di depan istana hingga nyawanya melayang. Atau pernyataan mundur pelatih timnas-u23, yang nekat mundur karena ‘merasa’ tidak berhasil memperoleh emas.
Antara Sondang dan RD
memang memiliki latar masalah yang berbeda, tapi setidaknya ini
membuktikan di negeri ini punya anak-anak bangsa yang memegang teguh dan
mengerti atas pentingnya suatu prinsip!
Ada anak bangsa yang bingung,
bagaimana dapat bermanfaat bagi anak-anak bangsa lainnya yang masih
tertindas dan hidup berketidakadilan, direfleksikan oleh nekatnya Sondang, menyampaikan berita kepada bangsa ini dengan caranya, meski pun ada yang menganggap itu mati konyol. Tapi pesan Sondang seharusnya bisa membuka mata kita, itulah realita bangsa ini.
Lain lagi dengan RD, budaya mundur yang terkadang tabu bagi bangsa ini, terjawab
sudah. Keberanian mundur ternyata menjadi positif jika kita sadar betul
alasan mengapa kita harus mundur, apalagi jika itu menyangkut tentang
komitmen.
Setidaknya, ini bisa menjadi
bagian penting bagi bangsa, untuk belajar bersikap, dan pentingnya
memiliki suatu prinsip. Prinsip memegang kebenaran, malu atas kesalahan
serta mengakui kegagalan. Suatu saat kita berharap, pejabat-pejabat
publik berani mundur-tidak usah bunuh diri-jika tersangkut skandal
publik misalnya korupsi, ini yang belum berani!
Komentar